.

Perlengkapan dan Lingkungan Kerja


Perlengkapan Kerja

Pakaian dan perlengkapan K3 berfungsi untuk mlindungi diri agar tidak mengalami cedera akibat kerja. Dalam rangka menghindarkan dan memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja, maka tenaga kera perlu melengkapi diri dengan pakaian dan perlengkapan K3 yang sesuai dengan bidang pekeraan yang ditekuninya serta persyaratan yang berlaku. Pakaian dan perlengkapan K3 yang harus digunakan pada pekerjaan konstruksi adalah seperti berikut :

1. Sabuk Pengaman (Safety Belt )
Sabuk pengaman merupakan perlengkapan yang sangat penting dan arus digunakan terutama pada saat melakukan pekerjaan pada ketinggian lebih dari 3 meter. Sabuk pengaman dipasang pada pinggang seperti ikat pinggang biasa dan mengikatkan bagian talinya kepada bagian konstruksi yang diperkirakan cukup kuat dan dapat menahan beban manusia, sehingga jika pekerja terpeleset tidak akan langsung jatuh akan tetapi dapat tertahan oleh sabuk pengaman sehingga terhindar dari kecelakaan yang lebih fatal.

2 Topik Keras (Helm)
Topi keras (helm) sangat berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda-beda yang mungkin jatuh, untuk itu topi keras (helm) harus dipilih yang baik mutunya.

3. Sarung Tangan
Sarung tangan digunakan untuk menghindarkan kulit tangan dengan luka akiat serpihan besi.batu-batu tajam atau cairan semen dari adukan. Pengguaan sarung tangan harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan

4. Sepatu Kerja
Sepatu kerja digunakan untuk melindungi kaki dari luka akibat terjepit, benda-benda tajam dan sejenisnya. Penggunaan sepatu juga harus sesuai dengan jenis pekeraan yang dilakukan.

5. Penutup Hidung (Masker)
Penutup hidung (Masker) digunakan pada saat bekerja pada daerah yang berdebu atau yang mengandung unsur kimia seperti debu semen yang dapat menimbulkan gangguan pernapasan.

6. Kaca Mata
Kaca mata harus digunakan pada saat melakukan pekerjaan-pekerjaan khusus, seperti: memecah batu, mengelas, mengerinda dan sebagainya.

7. Pelindung Telinga
Pelindung telinga harus digunakan pada lingkungan pekeraan yang bising dapat menimbulkan gangguan pendengaran.

8. Pakaian Las
Pakaian yang dikenakan juga harus dipilih yang kira-kira tidak terlalu ketat juga tidak terlalu longgar. Pakaian yang terlalu ketat akan menyulitkan pada saat memanjat, sedangkan pakaian yang terlalu longgar dapat tersangkut pada bagian-bagian tertentu, sehingga dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Pada pekerjaan khusus seperti pekeraan las biasanya digunakan pakaian khusus (apron) yang melindungi badan dari percikan akibat las.

Lingkungan Kerja

1. Fasilitas Kerja
Pekerjaan konstruksi termasuk pekerjaan berat/pekerjan kasar serta banyak pekerjaan yang harus dilaksanakan di suatu tempat dengan menggunakan berbagai peralatan dan semua jenis pekerjaan pada umumnya harus disesuaikan dalam waktu yang sangat singkat. Walaupun demikian pekerjaan konstruksi harus tetap dilakukan secara teliti dan cermat.

Dari uraian tersebut, mudah dibayangkan bahwa orang-orang yang bekerja pada pekerjaan konstruksi di samping memerlukan tenaga yang banyak, memerlukan tenaga yang banyak, memerlukan pula konsentrasi pikiran dan kesabaran yang tinggi. Tuntutan tersebut tidak terdukung oleh situasi yang serba sibuk, komplek, berat, kasar, kotor dan mudah timbul tindakan emosional. Oleh karena itu banyak orang memperhatikan tentang produktivitas kerja dan K3, dengan menampung pekerja dalam barak-barak hunian atau asrama. Untuk itu maka kontraktor wajib menyediakan barak/bedeng/asrama pekerja. Dengan pertimbangan factor transport dan tersedianya lahan, maka barak/bedeng biasanya dibuat pada lahan pekerja proyek. Dalam menentukan lokasi barak perlu pertimbangkan barak/bedeng/asrama perlu adanya pemisah yang tegas antara dengan lahan kerja.

Sebagai contoh :
1) Barak sekalipun merupakan bangunan sementara namun harus dibuat dengan konstruksi yang kokoh tidak mudah terbakar.
2) Barak dilengkapi dengan MCK yang cukup serta sistem pembuangan air yang baik.
3) Harus disediakan air bersih yang cukup untuk memasak dan mandi serta keperluan lainya.
4) Apabila pekerja memasak sendiri harus disediakan dapur yang aman terhadap kebakaran/tidak mudah terbakar.
5) Lingkungan dan barak harus dijaga dalam keadaan tetap bersih dan rapi
6) Untuk menjaga ketertiban perlu dibentuk organisasi penghuni, semacam pengurus RT

2. Fasilitas Istirahat
Istirahat adalah suatu kebutuhan manusia. Orang bukan alat, atau mesin yang dapat dipacu untuk bekerja terus menerus. Orang perlu istirahat. Istirahat fungsinya untuk menghilangkan capek atau untuk memulihkan kesehatan. Waktu istirahat biasanya panjang dan diberikan sekaligus pada waktu makan siang, yaitu jam 12.00 – 13.00.

Pada umumnya kita kurang memperhatikan maksud memberi waktu istirahat. Salah satu contoh nyata adalah tidak memberikan tempat untuk istirahat. Akibat tiadanya tempat istirahat, pekerja istirahat dimana saja, seperti dibawah pohon, di sela-sela tumpukan bahan, di kolong alat berat dan sebagainya. Cara istirahat semacam itu selain tidak nyaman, juga berbahaya. Tidak nyaman artinya pemulihan kemampuan tidak maksimal, yang berakibat pada menurunnya produktivitas. Cara istirahat yang berbahaya berakibat pada timbulnya banyak kecelakaan. Keuntungan dan kerugian bila Kontraktor menyediakan atau tidak menyediakan tempat istirahat:
· Pekerja akan istirahat di suatu tempat sehingga mudah diatur.
· Akan memberi citra yang baik bagi kontraktor.
· Dapat dipergunakan pertemuan dengan karyawan.
· Pekerja istirahat disembarang tempat sehingga sukar dicari dan bias menimbulkan bahaya
· Akan merusak citra kontraktor seolah olah hanya mencari untung
· Karyawan dan pekerja merasa tidak dihargai, akibatnya akan bekerja seadanya
· Tidak ada fasilitas untuk pertemuan bersama
3. Fasilitas Sanitasi
Fasilitas sanitasi yang dimaksud adalah kamar mandi, cuci, kakus (MCK) .
1) Tempat mandi/kamar mandi
a) Fasilitas ini diperlukan untuk mandi para pekerja sehabis bekerja.
b) Kamar mandi harus dibuat tertutup supaya tidak ada kesan senonoh
c) Bila ada pekerja wanita, harus dibuatkan kamar mandi khusus untuk wanita yang letaknya berjauhan dengan kamar mandi untuk kaum laki-laki
d) Kamar mandi dirancang mudah merawatnya dan dijaga agar tetap bersih

2 ) Tempat Cuci
Bekerja di tempat kontruksi adalah kotor dan sering menggunakan bahan yang berbahaya. Oleh karena itu proyek menyediakan fasilitas cuci. Sebaiknya ditempat cuci dibuatkan kran-kran air. Jumlah kran harus cukup, disesuaikan dengan jumlah pekerja.

Kran-kran cuci digunakan untuk :
a) Cuci tangan sebelum makan
b) Cuci anggota tubuh yang terkena kotoran, abu atau bahan yang berbahaya
c) Mengambil air wudhu sebelum sholat

3) Fasilitas cuci harus dibuat :
a) Jumlah tempat cuci cukup
b) Selalu tersedia air
c) Mudah dirawat
d) disediakan Sabun
e) Kondisi selalu terjaga bersih

4) WC dan tempat buang air
Ditempat bekerja harus tersedia WC dan tempat buang air antara lain harus :
a) WC dan tempat buang air harus tersedia dalam jumlah yang cukup
b) Selalu tersedia air yang cukup
c) Terjag kebersihannya

4. Makanan
Makanan merupakan kebutuhan pokok pekerja. Oleh sebab itu makanan harus bersih dan bergizi, antara lain perlu perhatian terhadap makan yang bergizi, bersih dan cukup takaran. Kontraktor harus menyediakan makanan yang bergizi dan bersih. Dalam hal ini kontraktor perlu melakukan pembinaan kepada para pedagang makanan dan minuman di sekitar proyek, supaya senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan.

Tetapi sebagian kontraktor jarang menyediakan makan siang untuk para pekerja. Para pekerja biasanya mencari makanan pada pedagang makan diluar lokasi diluar proyek. Keadaan ini tidak baik karena :
1) Ada kesan bahwa kontraktor hanya semata butuh tenaga dari tenaga kerja
2) Ada kesan bahwa di sekitar proyek kesemrawutan (proyek tidak tertutup )
3) Ada kesan bahwa kontraktor tidak memberi makanan dan minuman kepada para pekerja
4) Ada kesan bahwa kontraktor tidak menyediakan tempat makan dan minum/barak dan dapat mengundang para pedagang makanan membuka warung makanan di tempat kerja
5) Makanan yang dijajakan oleh para pedagang belum tentu bersih

5. Minuman
Pekerjaan dibangunan adalah pekerjaan yang memerlukan tenaga kuat dan keras. Oleh sebab itu para pekerja banyak sekali memerlukan air minum, dan kontraktor semestinya menyediakan air minum yang cukup bagi para pekerja :
Penyedian air minum meliputi ;
1. Lokasi tempat minum ( tidak terlalu jauh dari tempat kerja )
2) Tersedianya tempat air minum yang cukup
3) Tersedianya tempat minum/cangkir yang cukup jumlahnya
4) Kualitas air harus memenuhi syarat untuk di minum

6. Fasilitas Hiburan dan Olahraga
Pada proyek-proyek yang terpencil, jauh dari pemukimam, sebaiknya para Kontraktor menyediakan fasilitas hiburan dan olahraga kepada para pekerja.Seperti contoh tersedianya lapangan bola,volley,bulu tangkis dan sarana olah raga lain serta tempat hiburan. Hal ini sangat mendukung sekali bahwa Kontraktor dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman dan sehat bagi para pekerja

Subscribe to receive free email updates: